Membumikan Gas Bumi
- Richard Presky
- Nov 19, 2017
- 4 min read
Updated: Nov 22, 2017
Indonesia perlu bangkit dengan Gas Bumi PGN

https://si-nergi.id
Ditengah hiruk pikuk masyarakat tiap hari nya, adakah yang sadar bahwa dunia ini sudah berubah? Dunia sudah mulai kehilangan rotasi nya seiring perkembangan zaman. Bukan saja kultur yang mengubah paradigma berpikir masyarakat, melainkan banyak inovasi dan keanekaragaman yang mulai bermunculan. Manusia lah yang menjadi penggerak roda bumi ini. Sebagian besar aktivitas manusia membutuhkan sumber energi. Ibaratkan energi sudah menjadi kunci kehidupan manusia. Tetapi sayangnya sebagian besar sumber energi tersebut masih berasal dari bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, batubara, dan sumber daya alam lainnya. Saat ini Indonesia masih terlihat jaya, tapi bagaimana 20 tahun kedepan?
Apakah kamu pernah menyadari problema ini?
Krisis Energi
Krisis energi adalah nyata saat ini. Indonesia pernah berada pada masa keemasan, khususnya pada tahun 1970-an. Indonesia menjadi salah satu anggota Organisasi Negara - negara pengekspor Minyak Bumi atau yang di kenal OPEC. Namun kini, Indonesia sudah dinobatkan sebagai net oil importir sejak 2004. Pasang surut sudah dirasakan Indonesia. Kini waktu nya Indonesia mengubah sifat konsumtif menjadi produktif.

http://sinauenglish.net
Membumikan Energi

https://si-nergi.id
Membumikan energi mungkinkah? Apa artinya? Membumikan memiliki 2 arti dan bersifat homonim, karena arti nya memiliki ejaan dan pelafalan yang berbeda. Arti membumikan pertama yaitu menyimpan atau tersimpan dan arti kata kedua yaitu memasyarakatkan (memperkenalkan). Penting untuk membumikan energi baru dan terbarukan,Penting untuk mengubah persepektif dan pola pikir masyarakat Indonesia terhadap pandangan penggunaan minyak bumi .
BBM dan listrik merupakan bentuk energi final yang penting peranannya dalam kehidupan manusia maupun sektor ekonomi. Kondisi ini mengharuskan Indonesia untuk tidak lagi menggantungkan penyediaan energi yang bersumber dari minyak bumi. Devisa negara terkuras karena harga minyak bumi yang fluktuatif dan subsidi yang masih berjalan. Cadangan minyak bumi dalam negeri semakin berkurang, budaya konsumtif akan bahan bakar minyak semakin meningkat, sumber energi alternatif sudah banyak ditemukan, tapi masih sedikit yang disentuh dan dikenalkan ke masyarakat.
Bentuk pengabdian PGN terhadap Indonesia

Salah satu bentuk nyata PGN dalam program #EnergiBaik nya, telah banyak membantu masyarakat pedesaan, dengan membangun instalasi pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Program ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), yang bertujuan memberdayakan masyarakat untuk pemanfaatkan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Program ini, perlu dipublikasikan kepada masyarakat luas, agar #EnergiBaik, benar-benar menjadi suatu titik perubahan yang berarti akan jawaban masalah energi di Indonesia
Biogas merupakan teknologi pembentukan energi dengan memanfaatkan limbah, seperti limbah pertanian, limbah peternakan, dan limbah manusia. Selain menjadi energi alternatif, biogas juga dapat mengurangi permasalahan lingkungan, seperti polusi udara dan tanah. Misalnya, seekor sapi potong yang berbobot 400―500 kg/ekor menghasilkan kotoran ternak segar sebanyak 20―29 kg/harinya. Bisa dibayangkan berapa banyak limbah yang dihasilkan dari sebuah peternakan yang mengelola puluhan sampai ratusan ekor sapi potong. Prinsip dasar teknologi biogas adalah proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa udara (anaerob) untuk menghasilkan dengan bantuan bakteri metanogen atau metanogenik. Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan organik, seperti limbah ternak dan sampah organik. Kelak berkembangnya usaha pemanfaatan limbah menjadi biogas turut mengembangkan beragam alat instalasi biogas, seperti kompor biogas, rice cooker, lampu biogas, pompa air, traktor pertanian, dan alat pasteurisasi yang dimodifikasi agar sesuai dengan penggunaan biogas. Alat tersebut fungsinya sama dengan yang terdapat di pasaran, hanya saja bahan bakar yang digunakan berbeda dan sama mudahnya dalam penggunaan. Terima kasih PGN karena program CSR ini sungguh dapat memberdayakan masyarakat pedesaan, khususnya para peternak.
Pengabdian PGN dalam mengabdikan diri kepada Indonesia telah menginspirasi saya dan mengantarkan saya kepada sebuah project tugas akhir di masa kuliah. Tema besar yang diambil yaitu Biogas sebagai energi alternatif. Dan sangat kebetulan PGN sudah melakukan observasi, dan melakukan tindakan di daerah rural untuk permasalahan energi ini, tetapi bahan yang digunakan berbeda, yaitu Biogas. Tidak melupakan dari informasi tambahan yang saya dapatkan yaitu berasal dari Program BIRU, komunitas Peduli Sampah Cintai Bumi, dan kedua pembimbing saya yaitu ibu Helena dan ibu Natalia yang mengambil peran dalam tugas akhir saya sebagai mahasiswa Teknik Industri UPH. Ibu Helena adalah sosok yang ikut serta dalam sebuah komunitas Peduli Sampah Cintai Bumi, dan turut aktif dalam menjaga lingkungan Indonesia agar pembuangan sampah bisa diolah kembali. Wujud cinta akan lingkungan ini sangat perlu dilanjutkan dan terus dijalankan demi menjaga Indonesia yang lebih bersih.
Menanamkan Intelektual

http://www.pgn.co.id
Salah satu cara untuk “Menanam intelektual” akan pentingnya #MembumikanGasBumi #MembumikanEnergiBaik #BiogasRakyat, dapat dilakukan lewat mekanisme edukasi menarik, sehingga orang menjadi tertarik. Mekanisme edukasi menarik ini, berupa sebuah “Modul Permainan Edukasi” dengan judul Biogas expansion. Modul ini akan mengubah perspektif masyarakat dalam melihat biogas sebagai potensi bukan hanya sebuah kekinian belaka. Modul edukasi dalam bentuk permainan merupakan sebuah sasaran tepat untuk menyampaikan pesan yang bersifat meng-edukasi tapi tidak menggurui.Modul edukasi yang interaktif dengan pemain merupakan salah satu cara yang membuat orang menjadi berkesan dan lebih mengingat untuk pesan moral dan kesan yang ingin disampaikan. Walaupun berbentuk kecil tetapi memberikan dampak yang besar. Nyata nya, dengan bentuk papan permainan yang saya pribadi buat, bisa mengenalkan akan berita maupun edukasi dalam lingkup Biogas sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan kepada masyarakat dan memberikan pesan moral akan perlu nya sisi pemikiran yang berbeda dari pengolahan Biogas ini.
Gas Bumi sudah dirasakan urgensi nya

Dirasakan penting untuk memperkenakan Gas Bumi sebagai salah satu bentuk upaya PGN dalam meminimalisir penggunaan minyak bumi. Butuh nya sebuah pengenalan fisik dan edukasi untuk memperkenalkan “kulit” dari Gas Bumi sendiri, sehingga masyarakat bisa berkenalan dengan Gas Bumi dan tertarik untuk menjadi salah satu bagian dari #EnergiBaik. Masa transisi ini memang akan berat bagi kita yang belum terbiasa, tetapi seiring berjalan nya waktu kita akan siap dan menikmati akan energi baru yang lebih efisien.
PGN bukan hanya berpihak kepada lingkungan, melainkan kepada kita sebagai masyarakat. Beralih ke Gas Bumi dirasakan baik kepada lingkungan, dan memberikan beneficial kepada kita masyarakat. Kita sebagai masyarakat bisa merasakan keuntungan khusus nya pada hal finansial.
Bayangkan, dengan adanya gas bumi kebutuhan rumah tangga bisa hemat hingga 50% dibandingkan menggunakan LPG. Kita sebagai masyarakat membantu menekan biaya subsidi LPG. Tapi kenapa harus Gas Bumi milik PGN?
Gas Bumi milik PGN berkualitas tinggi
Operasional dan Pemeliharaan rendah
Bersih dan ramah lingkungan
Harga kompetitif
Efisiensi Pembakaran Tinggi
Tidak memerlukan tempat penyimpanan
Jaringan distribusi luas
Kuantitas lebih terjamin
Kontiunitas suplai lebih terjamin
Bayangkan, 9 keuntungan bisa dirasakan oleh kita pribadi. Kualitas, Kuantitas, Keamanan, Finansial, dan Ruang adalah 5 komponen penting yang ingin diterapkan oleh PGN kepada masyarakat. Masyarakat senang, PGN berkembang, dan Indonesia maju.
“Ayo, ajak dan ubah kebiasaan dengan Gas Bumi PGN demi Indonesia gemilang”
Kini waktu nya kita sebagai masyarakat bangkit dan bergerak, walaupun langkah kecil, perubahan besar bisa kita nikmati nanti nya. Bukan nanti, tapi sekarang. Demi masa depan anak cucu kita.
Kita yang berbuat, kita yang bertindak, kita yang bertanggung jawab, dan kita yang memberikan solusi.
Comments